Di tiga minggu belakangan ini Indonesia sedang diramaikan dengan berita "pembobolan ATM". Para nasabah tiba-tiba saja kehilangan saldo rekeningnya akibat dibobol oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Untuk masalah tipu-menipu dan curi mencuri adalah hal yang sepertinya sudah sangat biasa di Indonesia. Secara makro hal ini mungkin diakibatkan oleh kurangnya kesempatan kerja dan tidak meratanya pendapatan. (ada kata makronya, karena hari ini saya UAS Ekonomi Makro).
Indonesia sendiri di mata dunia, khususnya dunia transaksi internet sudah dipandang sebagai negara yang tidak aman. Bahkan menjadi negara yang terblaklist. Kebanyakan toko online milik asing tidak menerima transaksi dari dan ke dalam Indonesia. Hal ini juga terkait dengan kemajuan teknologi informasi di Indonesia yang menggila dan terkait juga dengan kasus carding "pencurian kartu kredit" yang besar dari Indonesia.
Berdasarkan data yang ada di TV dan surat kabar. Kasus pembobolan ATM ini di Indonesia (minggu-minggu ini) dimulai di Bali, dengan korban nasabah dari 5 bank besar yakni BCA, Bank Mandiri, BNI, BII dan Bank Permata. Diindikasikan oleh polisi dilakukan dengan menggunakan teknik skimmer.
Perlu kita tahu juga bahwa kartu atm/kartu kredit , menyimpan datanya melalui pita magnet seperti halnya kaset. Data dalam bidang magnet tersebut bisa dibaca dengan alat berupa head /card reader yang populer dinamakan skimmer. Teknik ini saya kenal pertama kali dari dosen saya setahun lalu (tapi hanya sekilas). Para pembobol ATM dan Carder biasanya adalah kelompok yang terorganisir. Mereka memiliki pembagian tugas, ada yang bertugas memasang skimmer, teknisi, mengumpulkan data dan bagian yang membelanjakan atau mengambil uang. Modus pembobolan ATM dengan menggunakan skimmer adalah :
- Pelaku datang ke mesin ATM dan memasangkan skimmer ke mulut slot kartu ATM. Biasanya dilakukan saat sepi. Atau biasanya mereka datang lebih dari 2 orang dan ikut mengantri. Teman yang di belakang bertugas untuk mengisi antrian di depan mesin ATM sehingga orang tidak akan memperhatikan dan kemudian memeriksa pemasangan skimmer.
- Setelah dirasa cukup (banyak korban), maka saatnya skimmer dicabut.
- Inilah saatnya menyalin data ATM yang direkam oleh skimmer dan melihat rekaman no PIN yang ditekan korban.
- Pada proses ketiga pelaku sudah memiliki kartu ATM duplikasi (hasil generate) dan telah memeriksa kevalidan kartu. Kini saatnya untuk melakukan penarikan dana. Biasanya kartu ATM duplikasi disebar melalui jaringannya keberbagai tempat. Bahkanada juga yang menjual kartu hasil duplikasi tersebut.
Bentuk alat ini menyerupai mulut slot ATM. Merupakan penangkap data magnetik (elektronict data capture) yang biasa digunakan. Selain untuk ATM, skimmer juga digunakan untuk keperluan mengambil data transaksi data permainan, absensi, tanda pengenal dan keperluan komunikasi data lainnya yang menggunakan kartu. Cara kerjanya mirip dengan head pada tape recorder. Sebagian cracker dan carder biasanya mendapatkan skimmer dengan cara membeli atau merakitnya. Tapi kebanyakan mereka dapatkan dengan membelinya. Berikut adalah gambar ATM Skimmer.
Tips
Jika sampai ke mesin ATM lihat saja mulut slot ATM, jika terlihat aneh sebaiknya jangan bertransaksi dan laporkan ke polisi. Karena ATM Skimmer ditempelkan ke mulut slot ATM jadi mesin ATM akan terlihat sangat janggal dengan menonjolnya mulut slot ATM.
Tambahan
TIPS..
https://www.youtube.com/watch?v=GsN0qjABRNA.
https://www.youtube.com/watch?v=GsN0qjABRNA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar